Dia adalah Subhana Agus Samudera
Pernah ngga
kamu punya temen terus kamu ngerasa plek atau klik bangettt sama dia ? kalau
udah, berarti kamu adalah orang yang beruntung dan kalau belum jangan cemas
suatu saat nanti pasti kamu akan menemukan temen yang klik sama kamu. Dia
adalah subhana agus samudra, panggil saja dia subhan. Dia adalah seorang pemuda
hasil percampuran Merak Palembang. Wajahnya yang khas Palembang membuat aku tak
akan pernah melupakannya :P Ya pada kali
ini aku ingin bercerita tentang salah satu sahabatku yang satu ini. Bagiku ada
banyak hikmah dari dipertemukannya aku dengan dia.
Pertemuan
itu berawal dari satu kesamaan kita dalam memilih organisasi, yaitu ROHIS atau
Rohani islam..
Seperti
organisasi pada umumnya, semua dianggap sebagai keluarga. Akan tetapi selain
keluarga, kami oleh Pembina kami disebut seperti pesawat. Karena pada sebuah pesawat pastilah terdapat pilot, badan
pesawat yang terbuat dari baja dan yang tak kalah penting adalah mur yang
menyatukan tiap bagian pesawat. Begitupula dalam sebuah organisasi, ada ketua
yang bertugas mengendalikan kemana organisasi itu akan terbang, badan pesawat
di ibaratkan sebagai pengurus yang mentalnya harus sekuat baja dan tak lupa
setiap anggota yang menjadi mur, dimana salah satunya saja lepas maka akan
jatuhlah pesawat itu.
Oh iya
apakabar kamu disana ?
Semoga kamu
baik-baik saja aamiin..
Waktu itu
aku ingat kejadian sekitar 2 tahun yang lalu, ketika subhan baru saja terpilih
menjadi ketua umum di organisasi Rohis. Polos dan apa adanya.
Dengan
segala kekurangan dan segudang kelebihan dia dengan lantang menyurakan
gagasannya di muka umum. Pada awalnya memang perkataannya banyak tak sesuai
konteks pada saat itu, akan tetapi lama kelamaan ketika aku perhatikan dia
terus tumbuh dan berkembang, kata-katanya semakin indah bahkan terkadang
ilmiah. Ya begitulah dia.
Dari
kesalahan dia belajar, karena memang salah karena melakukan sesuatu itu jauh
lebih baik daripada tidak pernah salah karena tidak pernah melakukan sesuatu.
Biarlah pengalaman membentuk mental, biarlah pengalaman membentuk kepribadian
karena memang experience is the best teacher. Dan bukankah dalam Al-Qur’an
disebutkan bahwa “Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai kaum itu
merubah nasibnya sendiri”
Selanjutnya
ketika banyak yang meragukan akan kepemimpinanya, dia tak semerta-merta
menerima kritikan itu akan tetapi dia membuktikan hal itu dengan perbuatan
nyata yaitu pada saat kepemimpinannya anggota yang direkrut lebih banyak bahkan
melebihi saat aku menjabat sebagai ketua.
Akan tetapi
hal itu tidak berarti dia selalu menolak apa yang dikatakan pada dirinya. Dia
mampu memilah dan memilih mana keritikan yang meruntuhkan dan mana kritikan
yang membangun.
Maka
begitulah seharusnya kita. Terkadang katika kita punya mimpi, akan banyak orang
yang tidak setuju dan meragukan apakah kita bisa mencapai hal itu. akan tetapi
hal itu telah dijawab oleh nelson tansu, pemuda asal jepang yang menuliskan 100
mimpinya di kertas kemudian ditempel di dinding. Banyak orang yang meragukan
mimpinya bahkan menertawakan dan menganggapnya itu mustahil. Akan tetapi
bertahun tahun menudian nelson tansu banyak menyoret mimpi-mimpinya, artinya
dia sudah berhasil mencapainya.
Dan yang
terakhir ketika terakhir kita bertemu, dia berkata bahwa sekarang dia tinggal
di asrama dikampusnya. Sedangkan teman-teman satu kamarnya agak malas dalam
melaksanakan ibadah, dan dia (subhan) selalu mengingatkannya walaupun terkadang
pula ia dimarahi oleh teman-temannya, akan tetapi hal itu tidak membuat jera
subhan dalam mengajal kebaikan dan dia selalu menjawab kekesalan teman-temannya
dengan tersenyum dan berkata “aku kan Cuma mengingatkan”… J
Itu juga
yang aku harus tiru dari subhan, terkadang ketika aku mengingatkan orang untuk
melakuakan kebaikan kemudian dia mencampakkan aku bahkan malah balik memarahiku
dan menganggap aku sok suci aku gampang baper dan berkata “hemzhh ga lagi-lagi
deh”.. yah aku harus banyak belajar dari dia, sahabatku, dia adalah subhana
agus Samudera.