Selamat Kembali di Syurga Kecil Kawan

Acaranya sederhana, hanya kata-kata perpisahan dari musyrif dan murobbi kepada mahasantri dan dilengkapi dengan mauidzah hasanah dari pengasuh mabna dan diakhiri dengan berdo’a bersama yang dilanjutkan dengan foto bersama keluarga besar mabna ibnu sina, tampak wajah-wajah berseri di muka teman-temanku karena sebentar lagi mereka akan bertemu dengan keluarga mereka di rumah, bertemu orang tua, saudara-saudara dan teman-teman semasa SMA.
Tergambar jelas dalam benakku wajah bahagia orang tua mereka saat anaknya telah kembali setelah satu semester (kurang lebih 6 bulan) berpisah. Dapat dipastikan mereka akan bercerita tentang pengalaman selama di pondok ini. Suka, duka, manis, pahit, canda dan tawa yang mereka alami di pondok akan mengisi cerita mereka yang mungkin akan mereka ceritakan berulang kali karena pasti banyak yang bertanya di waktu yang berlainan. Perasaan haru dan bangga pasti dirasakan orang tua mereka kepada anaknya, yah pasti akan tercipta suasana nyaman setelah berbulan-bulan terpisah.
Begitu juga denganku, aku merasakan kebahagiaan manakala liburan ini datang. Walaupun dalam hatiku kadang terlintas perasaan sedih bercampur rindu yang teramat karena tidak bisa pulang ke kampung halaman, karena disini ada acara yang sangat ingin aku ikuti. Yah aku telah memutuskan untuk menahan rasa rindu ini untuk menghilangkan hasratku yang haus akan ilmu. aku teringat kata-kata dari sahabatku yang juga merupakan alumni pondok pesantren yang mengatakan bahwa “carilah ilmu sebanyak mungkin, ukir prestasi disana, tentu kamu tidak maukan pulang hanya membawa kerinduan semata.”
Mungkin besok atau lusa suasana disini akan sangat jauh berbeda dari biasanya, tidak ada lagi yang membangunkan saat tiba waktu subuh, tidak ada lagi obrolan santai sebelum tidur, tidak ada lagi suasana diskusi untuk memecahkan masalah, atau perdebatan karena berbeda pandangan dalam melihat sesuatu. Kamar ini akan terasa terlalu luas juga Kampus yang luas ini akan senyap dalam waktu kurang lebih satu bulan.
Perpisahan mabna yang telah diselenggarakan pada hakikatnya bukan hanya untuk berpisah dengan teman-teman satu mabna saja, akan tetapi pada hakikatnya acara itu menjadi penanda berpisahnya teman-teman satu kelas reguler juga berpisahnya teman-teman kelas Pusat Pengembangan Bahasa Arab (PPBA)
Tak apalah kurasakan hal ini demi mewujudkan mimpi-mimpiku. Selamat jalan kawan, selamat jalan Teman-teman Ibnu Sina, Selamat jalan teman-teman PAI-E dan selamat jalan Teman-teman PPBA B-10 semoga kalian selamat sampai di syurga kecil kalian.
ku tunggu makanan khas dari daerah kalian masing-masing yah …
sampai jumpa lagi di semester II J
Masya Allah...Good Writings.., Tetap Smangaatt akh... ^_^
BalasHapushehe syukron katsiran akh :)
Hapussetelah melalui 2 semester, apa tempat tinggalnya akan masing-masing dan berpisah tidak di tempat pondok itu lagi.?..
BalasHapusklau tidak di pondok lagi tinggalnya dimana.?..
Boleh jadi pengurus pondok atau ngekost di luar kampus..
Hapuskak.. gmn caranya untuk menulis jurnal sepeti kakak skrng ini...
BalasHapus#orgserang
Rajin baca buku.. karena dengan membaca, perbendaharaan kata kita akan bertambah.. :)
Hapus