Blue Fire Pointer

Pages

Categories

Sabtu, 09 April 2016

Sirah Nabawiyah (kejadian luarbiasa yang mengiringi kelahiran nabi SAW)

Kajadian Luar Biasa yang Mengiringi Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Sayyidul mursalin Rasulullah SAW dilahirkan ditengah kabilah besar Bani Hasyim di kota Mekkah pada hari senin, tanggal 9 Rabi’ul Awwal pada tahun tragedy pesukan bergajah atau empat puluh tahun dari berlalunya kekuasaan Kisra Anusyrwan. Juga bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M sesuai dengan analisis seorang ulama Besar, Muhammad Sulaiman al-Manshurfuri dan seorang astrolog (ahli ilmu falak), Mahmud Basya. Adapun para penulis sirah (biografi) Nabi umumnya sepakat bahwa Nabi Muhammad SAW lahir di tahun gajah 570 M. Adalah pasti beliau meninggal tahun 632 M. bila saat itu usianya 62-63 tahun, berarti beliau lahir tahun 570 M.
Ibnu Sa’ad merowayatkan bahwa ibunda Rasulullah SAW pernah menceritakan, “Ketika aku melahirkannya, dari farajku (kemaluanku) keluarlah cahaya yang karenanya istana-istana negeri Syam tersinari.” Imam Ahmad, ad-Darimi dan periwayat selain keduanya juga meriwayatkan versi yang hampir mirip dengan riwayat tersebut.
Sumber lainnya menyebutkan, telah terjadi irhashat (tanda-tanda awal yang menunjukan akan diutusnya nabi) ketika kelahiran Muhammad SAW, diantaranya; jatuhnya empatbelas beranda istana kekaisaran Persia, padamnya api yang biasa disembah oleh kaum majusi dan robohnya gereja-gereja di sekitar danau sawah setelah airnya menyusut.
Kemudian dalam riwayat lain dikatakan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW lahir, dinding istana Khosrow retak dan beberapa menaranya rubuh. Api kuil-api Persia yang merupakan api yang abadi yang disembah leh kaum zoroaster pun padam, danau sawah mongering, berhala Ka’bah tumbang, cahaya dari tubuh Nabi naik ke langit dan menerangi tempat-tempat yang dilaluinya, Anusyirwan dan pendeta-pendeta Zaratustra mendapatkan mimpi yang menakutkan. Ketika lahir, Nabi suci itu sudah dikhitan dan pusarnya pun sudah dipotong. Saat lahir ke dunia, beliau berkata, “Allahu akbar, Alhamdulillah, Dia-lah yang harus disembah siang dan malam.”
Setelah beliau SAW dilahirkan, ibundanya mengirirm utusannya ke kakeknya, Abdul Muthalib untuk memberitahukan kepadanya berita gembira kelahiran cucunya tersebut. Kakeknya langsung datang dengan sukacita dan memboyong cucunya tersebut masuk ke Ka’bah; berdo’a kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya. Kemudian memberinya nama Muhammad. Ketika ditanya mengapa ia menamakannya Muhammad, padahal nama itu jarang dipakai orang Arab, ia menjawab, “saya berharap ia terpuji di syurga maupun di bumi.”
Dalam kaitan ini, Hasan Bin Tsabit berkata, “Sang khalik mengambil nama Rasul-Nya dari nama-Nya sendiri. Dengan demikian, sementara Allah adalah Mahmud (terpuji), Nabi-Nya adalah Muhammad (patut dipuji). Kedua kata ini diambil dari kata yang sama dan mengandung makna yang sama pula.
Itulah kejadian yang luar biasa yang mengiringi kelahiran Nabi Muhammad SAW . hal itu membuktikan bahwa Nabi Muhammad adalah manusia pilihan Allah SWT yang akan mengemban amanah yang luarbiasa untuk disampaikan kepada umatnya.
Next. Bag.2

Referensi :
1.      Ja’far Subhani. Sejarah Nabi Muhammad SAW. 2006. (Jakarta: Penerbit lentera)
2.      Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri. Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung Muhammad SAW. 2001. (Jakarta: Darussalam)
3.      Muhammad Husain Haekal. Sejarah Hidup Muhammad SAW. 2014. (Jakarta: Litera Nusantara)

4.      Abdus Salam Harun. Tahdzib Sirah Nabawiyah: Ibnu Hisyam.2003.(Jakarta: Darul Haq)

1 komentar:

  1. Terkadang ngeblog itu sebuah keiginan yang terkadang tidak terealisasikan oleh karena kesibukan silih berganti. Saling share keilmuan lewat blog sepertinya menyambungkan silaturrahmi keilmuan kita.

    BalasHapus

 

Blogger news

Blogroll

About