Filosofi Cerita
Kura-kura dan Kancil

Sang kancil melesat
dengan cepat, dan setelah jauh melampaui kura-kura, dia berhenti sejenak di
bawah pohon untuk beristirahat memulai lagi perlombaannya.
Sang kancil terduduk
di bawah pohon dan akhirnya tertidur. Kura-kura berhasil melampauinya dan
keluar sebagai juara. Sang kancil terbangun dan mendapatkan dirinya kalah dalam
perlombaan tersebut.
Maksud dari cerita
ini adalah “mereka yang lambat, apabila konsisten, akan dapat memenangkan
pertandingan”.
Ini adalah cerita
yang biasa kita dengar sejak kecil. Baru-baru ini seseorang bercerita versi
baru yang lebih menarik.
Rupanya ceritanya bersambung…..
Sang kancil sangat
kecewa dengan kekalahannya, lalu melakukan analisis penyebabnya. Dia sadar
bahwa dia kalah karena terlampau percaya diri, kurang hati-hati dan terlena.
Kalau saja dia bisa lebih waspada, maka tidaklah mungkin kura-kura bisa
mengalahkannya. Lalu ditantang lagi kura-kura tersebut untuk melakukan lomba
ulang, yang disetujui oleh kura-kura.
Dan kali ini sang kancil menang
mutlak, karena dia berlari tanpa henti.
Maksud dari cerita
ini adalah: “cepat dan konsisten akan mengalahkan yang lambat dan konsisten”.
Kalau ada dua orang
di perusahaan atau di kelas, yang satu lambat dan handal sedangkan yang satu
lagi cekatan dan handal, maka yang cepat dan handal akan maju lebih cepat.
Lambat asal konsisten
itu bagus. Akan tetapi lebih bagus lagi kalau cepat dan konsisten.
Tetapi ceritanya
tidak hanya sampai di sini. Kali ini sang kura-kura mulai berpikir dan sadar
bahwa tidaklah mungkin berlomba dengan kancil pada jalur seperti yang lalu.
Setelah berpikir
keras, kali ini kura-kura menantang sang kancil untuk berlomba lagi pada jalur
perlombaan yang berbeda.
Sang kancil setuju.
Mereka mulai berpacu dan sang kancil berlari dengan cepat tanpa berhenti sampai
akhirnya terpaksa berhenti di tepi sungai, karena harus menyebrang. Rupanya
garis finishnya terletak beberapa ratus meter setelah tepi di sebrang sungai.
Sang kancil bingung
harus berbuat apa dan tak lama kemudian muncul kura-kura menyusul dan dengan
santainya menyebrang sampai ke garis finish dan memenangkan pertandingan.
Maksud dari cerita ini adalah :
“pertama, temukan kompetensi inti anda kemudian carilah tempat bertanding yang
sesuai dengan kompetensi inti anda”.
Di perusahaan atau di
kelas kalau anda pandai bicara, carilah kesempatan untuk memberikan persentasi
sehingga pimpinan anda bisa melihat kemampuan anda.
Kalau kekuatanmu
menganalisis, carilah peran yang membutuhkan analisis.
Kalau kekuatanmu
adalah mengorganisir, carilah peran untuk mengorganisir sesuatu kegiatan
penting agar perusahaan tau bahwa anda mungkin pantas menjadi manager.
Bekerja pada
kekuatanmu bukan hanya menunjukan kehebatanmu, akan tetapi juga menciptakan
kesempatan untuk maju dan berkembang.
Ceritanya belum selesai lho…
Kali ini sang kancil
dan kura-kura menjadi bersahabat, dan mulai memikirkan solusi masalah
bersama-sama. Keduanya sadar bahwa lomba yang terakhir bisa dilakukan dengan
jauh lebih baik. Jadi mereka memutuskan untuk melakukan perlombaan lagi, hanya
kali ini mereka berlari dalam satu team.
Mereka mulai berlari….
Awalnya sang kancil
menggendong kura-kura sampai ke tepi sungai, kemudian disini kura-kura yang
menggendong kancil untuk menyebrang sungai. Di sebrang satunya, kancil mulai
menggendong kura-kura lagi sampai garis finish. Sampai di garis finish,
keduanya merasa puas karena berhasil tiba dengan waktu yang jauh lebih cepat
dari lomba sebelumnya.
Maksud dari cerita
ini adalah : “Bagus menjadi orang yang brilian dan mempunyai potensi inti yang
kuat, akan tetapi tanpa bisa bekerjasama dalam suatu team dan menjalin
masing-masing kompetensi inti, hasilnya tidak akan maksimal, karena selalu ada
situasi dimana anda berkinerja kurang,
sedangkan rekannya lebih baik”.
Kerjasama adalah
masalah kepemimpinan yang sesuai dengan situasi, yaitu dengan memberikan
kesempatan kepada seseorang yang memiliki kompetensi inti yang sesuai dengan
situasi untuk mengambil alih kepemimpinan.
Ada lagi yang dapat dipelajari di sini
Catat bahwa baik
kancil maupun kura-kura tidak pernah menyerah setelah mengalami kegagalan.
Bahkan sang kancil bekerja lebih keras setelah kegagalannya. Sedangkan
kura-kura mengubah strateginya, karena dia sudah berusaha sekuat tenaga.
Dalam hidup, kalau
kita mengalami kegagalan, terkadang bisa diatasi dengan bekerja lebih keras dan
menambahkan usaha, terkadang akan lebih cocok untuk mengubah strategi dan
melakukan sesuatu yang berbeda dan terkadang lebih cocok melakukan keduanya.
Baik kura-kura
ataupun kancil juga belajar sesuatu pelajaran yang sangat penting. Kalau kita
berhenti berkompetisi dengan saingan kita, lalu mulai berkompetisi dengan
situasi, kita akan mendapatkan kinerja yang jauh lebih baik. Sama halnya dengan
kancil dan kura-kura yang saling berkompetisi dan mulai memikirkan cara yang tepat
untuk mencapai garis finish lebih cepat.
Ringkasnya, cerita ini mengajarkan
banyak hal pada kita. Pelajaran yang penting adalah :
1.
Bahwa cepat dan konsisten akan selalu
lebih baik daripada lambat dan konsisten.
2.
Berperanlah pada kompetensi inti
3.
Kumpulkan kekuatan dan bekerja di
dalam team akan selalu mengalahkan jagoan individu
4.
Jangan pernah menyerah kalau gagal dan
5.
Bersainglah melawan situasi, jangan
melawan pesaing.
Semoga cerita ini bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar