Blue Fire Pointer

Pages

Categories

Senin, 12 Januari 2015

Sopir Angkot itu Inspirasiku

Sopir Angkot itu Inspirasiku
Malam itu angkutan kota jurusan Gadang-Landungsari melaju cepat membelah kegelapan, tangan mahir sang pengemudi layaknya di film death race atau fast furious yang sangat digandrungi oleh kaum remaja terutama remaja putra entah karena actionnya yang terasa begitu nyata atau bumbu yang mewarnai film itu. tapi yang jelas malam itu mobil angkutan kota yang aku naiki melaju lebih cepat dari biasanya. Suasana di dalam angkutan kota itu pun sedang sepi, hanya aku dan 2 orang wanita yang berumur sekitar 19 tahun dan tentunya sopir angkot itu yang usianya jauh diatas kami ber tiga. Tegang, seram dan sedikit senang itulah perasaan yang aku rasaan saat itu karena selain ngebut, lampu untuk penumpang pada mobil angkot itu juga mati. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya yang pada saat itu sekitar pukul 20.30 berada dengan 2 orang wanita di dalam angkot yang gelap. Tak lama rasanya untuk mencapai tujuanku yaitu jalan kelayatan gang 3 yaitu kediaman mbakku mbak Retno namanya.
Perkenalkan namaku Hasan, Mahasiswa semester 1 jurusan pendidikan agama islam di Universitas Islam Negeri di Jawa timur. Aku hendak mengunjungi kediaman mbakku untuk menginap karena aku merasa bosan di kostanku. Setelah sampai di rumah mbak, ku kucup tangan mbakku dan aku langsung disuruh beristirahat dikamar lantai 3 yang memang kosong. Di dalam kamar itulah aku mulai memikirkan kejadian yang baru aku alami di dalam angkot.
Pikiranku melayang memikirkan andaikata aku tak bisa mengontrol diriku saat itu atau malah kami bertiga bukannya sampai di tujuan tapi sampai di rumah sakit atau bahkan di syurga. Aku pun berpikir kenapa banyak angkot yang ngebut pada malam hari akan tetapi berhenti dengan waktu yang relative lama atau sering disebut “ngeteam” di siang pagi hingga siang hari ? bukankah ngebut di malam hari sangat berbahaya dan ngeteam di pagi hingga siang hari sangat merugikan karena bisa jadi banyak penumpang di depan sana yang akhirnya direbut oleh angkot yang lain ?
            Mungkin saat malam, mereka mengencangkan gasnya agar bisa cepat berkumpul bersama keluarga dan di pagi hingga siang hari mereka ngeteam agar bisa menampung banyak penumpang dengan sedikit bensin yang di keluarkan. Semua dilakukan agar bisa mendapatkan apa yang bisa membuat mereka bahagia.
            Kawan, itulah arti perjuangan, karena untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan tidaklah mudah, perlu perjuangan dan berani mengambil resiko, perlu kesungguhan dan berani keluar dari zona aman. Orang-orang sukses di luar sana memiliki waktu yang sama, akan tetapi mereka berani mengorbankan waktu, pikiran dan berani keluar dari zona aman untuk mencapai tujuan meraka, seperti sopir tadi yang ngebut saat malam gelap gulita untuk segera berkumpul dengan keluarga.
            Akan tetapi adakalanya juga kita harus ngeteam atau berhenti sejenak mengejar apa yang menjadi cita-cita. Itulah saat kita duduk dan bermunajat kepada Allah S.W.T dzat yang menguasai alam semesta ini. Karena sesungguhnya berhenti untuk berdo’a bukanlah menghambat dalam kita meraih cita-cita akan tetapi berhenti untuk berdo’a justru mempercepat mencapai tujuan, bukankah Allah S.W.T relah berfirman yang artinya berdo’alah kepadaku maka akan ku kabulkan do’amu (Q.S Al-Mu'min : 60 ) dan di ayat lain Allah S.W.T berfirman “... Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji” ( Q.S Ar Ra'd : 31 )
            Terakhir, bahwa tiada daya dan upaya melainkan Allah S.W.T yang maha tinggi lagi maha agung. Setelah mengamati sopir angkot yang tadi aku jadi berfikir tidaklah akah kudapatkan sesuatu yang aku inginkan jika aku hanya berdiam diri dan masih nyaman berada dalam zona amanku. Berusaha dan berdo’a lalu tawakal adalah kunci menggapai cita-cita.

Ya, sopir angkot itu inspirasiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About