Sopir Angkot itu Inspirasiku

Perkenalkan namaku Hasan, Mahasiswa semester
1 jurusan pendidikan agama islam di Universitas Islam Negeri di Jawa timur. Aku
hendak mengunjungi kediaman mbakku untuk menginap karena aku merasa bosan di
kostanku. Setelah sampai di rumah mbak, ku kucup tangan mbakku dan aku langsung
disuruh beristirahat dikamar lantai 3 yang memang kosong. Di dalam kamar itulah
aku mulai memikirkan kejadian yang baru aku alami di dalam angkot.
Pikiranku melayang memikirkan andaikata
aku tak bisa mengontrol diriku saat itu atau malah kami bertiga bukannya sampai
di tujuan tapi sampai di rumah sakit atau bahkan di syurga. Aku pun berpikir
kenapa banyak angkot yang ngebut pada
malam hari akan tetapi berhenti dengan waktu yang relative lama atau sering
disebut “ngeteam” di siang pagi
hingga siang hari ? bukankah ngebut
di malam hari sangat berbahaya dan ngeteam
di pagi hingga siang hari sangat merugikan karena bisa jadi banyak penumpang di
depan sana yang akhirnya direbut oleh angkot yang lain ?
Mungkin saat malam, mereka mengencangkan gasnya agar bisa cepat
berkumpul bersama keluarga dan di pagi hingga siang hari mereka ngeteam agar bisa menampung banyak
penumpang dengan sedikit bensin yang di keluarkan. Semua dilakukan agar bisa
mendapatkan apa yang bisa membuat mereka bahagia.
Kawan, itulah arti perjuangan,
karena untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan tidaklah mudah, perlu
perjuangan dan berani mengambil resiko, perlu kesungguhan dan berani keluar
dari zona aman. Orang-orang sukses di luar sana memiliki waktu yang sama, akan tetapi
mereka berani mengorbankan waktu, pikiran dan berani keluar dari zona aman
untuk mencapai tujuan meraka, seperti sopir tadi yang ngebut saat malam gelap gulita untuk
segera berkumpul dengan keluarga.
Akan tetapi adakalanya juga kita
harus ngeteam atau berhenti sejenak
mengejar apa yang menjadi cita-cita. Itulah saat kita duduk dan bermunajat
kepada Allah S.W.T dzat yang menguasai alam semesta ini. Karena sesungguhnya
berhenti untuk berdo’a bukanlah menghambat dalam kita meraih cita-cita akan
tetapi berhenti untuk berdo’a justru mempercepat mencapai tujuan, bukankah
Allah S.W.T relah berfirman yang artinya berdo’alah
kepadaku maka akan ku kabulkan do’amu (Q.S Al-Mu'min : 60 ) dan di ayat lain Allah S.W.T
berfirman “... Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji” ( Q.S Ar Ra'd : 31 )
Terakhir, bahwa tiada daya dan upaya
melainkan Allah S.W.T yang maha tinggi lagi maha agung. Setelah mengamati sopir
angkot yang tadi aku jadi berfikir tidaklah akah kudapatkan sesuatu yang aku
inginkan jika aku hanya berdiam diri dan masih nyaman berada dalam zona amanku.
Berusaha dan berdo’a lalu tawakal adalah kunci menggapai cita-cita.
Ya,
sopir angkot itu inspirasiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar