Puisiku
Buah karya :
Ita utami
Mentari pagi mencubit pipiku
Cahaya sialunya memaksa mataku terbuka
Angin menyelimuti hangat tubuhku
Dan burung berdendang ria
Seakan syurga menemani pagiku
Lalu, ku ambil
kertas putih
Ku tulis sebuah
puisi
Untuk teman sejati
Yang jauh tapi
dekat di hati
Kemudian, ku tunggu malam tiba
Ku lihat bulan sabit tersenyum padaku
Dan angin mengajakku terbang ke langit
Menari bahagia bersama bintang
Tapi, aku menolak
dan berkata
Angin bagaimana
aku bisa bahagia disana
Sedang sahabatku bersedih disini
Terbanglah saja bersama puisiku
Dan jelaskan maksud hatiku
Bahwa aku ingin melihatnya bahagia
Walau tanpa aku dihatinya
Angan
Buah karya :
Ita utami
Setetes embun datang bersama mentari
Lalu menguap memberi udara di bumi
Indahnya hati menghirup pagi
Bersyukur atas nikmat Ilahi
Terlintas
wajah yang kuimpi
Teringat
janji yang ku nanti
Akankah aku
tetap menjadi
Seorang
sahabat sejati
Meskipun tak ada siratan kabar
Meski rindu semakin gentar
Mungkin hati semakin luluh
Karena kasih kian menyentuh
Inginku
mengulang narasi
Yang
tertulis rapi dilembaran memori
Tapi kini
telah menjadi kenangan
Dan hanya
menyisakan sebuah angan
Kita
Sahabat
Buah karya :
Ita utami
Dari awal
pertama
Kau terlihat
hangat
Dengan aura
sederhana
Dengan gaya
adanya
Tapi pesona
yang berbeda
Hatiku bagai kutub utara
Dan dirimu
kutub selatannya
Aku
tertarik, terpukau dan tak bisa ku cegah
Seakan ada
magnet yang menarikku
Untuk tau
siapa kamu
Tak kusangka
Sekarang
kita sahabat
Semakin
dekat dan terikat kuat
Dan semoga
tak kan berkarat
Ku selipkan
do’a
Dalam tiap
sujudku pada-Nya
Semoga kau
selalu ada
Dan menjadi
sahabatku selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar